Tidak aneh kalau kanker serviks menjadi momok
sangat menakutkan bagi wanita. Tidak hanya di
Indonesia, kanker serviks juga menjadi ancaman mematikan bagi wanita di seluruh dunia.
Berdasarkan data, tiap tahun terdapat 493.242
wanita di seluruh dunia yang terdeteksi terkena
kanker serviks dan sebanyak 273.505 wanita
meninggal. Tiap hari di seluruh dunia sekitar 700 wanita harus meninggal karena kanker serviks.
Akan lebih mengerikan bila kita melihat dari segi durasi kematian wanita yang meninggal karena kanker serviks. Setiap dua menit ada satu wanita yang meninggal dunia karena kanker serviks di dunia. Sedangkan di Indonesia, setiap satu jam ada satu wanita yang meninggal karena kanker ganas ini.
Keganasan kanker serviks di Indonesia ini didukung beberapa faktor. Selain melakukan hubungan seks di usia dini dan kerap bergonta-ganti pasangan,terkena paparan radiasi dalam waktu lama juga bisa menjadi pemicu timbulnya penyakit mematikan ini.
Dilansir Cosmopolitan, Joakan Dillner, pakar
kesehatan dari Karolinska Institute Swedia, Zat
nikotin di dalam darah juga bisa meningkatkan
tumbuhnya sel-sel abnormal di area rahim.
"Jadi, ada baiknya Anda memulai pola hidup sehat,"ujar Dillner.
Dillner menjelaskan penyebab kanker serviks
adalah virus yang dikenal sebagai Human Papiloma Virus (HPV). Ini merupakan penyebab utama kanker serviks.
"Sekitar 99% penderita kanker serviks disebabkan karena serangan HPV," jelasnya.
HPV memiliki ukuran yang kecil, dengan diameter sekitar 55 nm. Meski kecil, HPV sangat berbahaya karena ada yang mampu bertahan meski coba dilumpuhkan oleh sistem kekebalan tubuh. Virus yang mampu bertahan inilah yang kemudian menetap dan menyebabkan terjadinya kanker serviks.
Gejala dan pencegahannya
Penyakit ini biasanya disebabkab oleh virus HPV
onkogenik yang menyerang leher rahim. Ciri-ciri yang diperlihatkan jika seorang wanita terserang adalah akan mengalami keputihab, perubahan siklus haid yang drastis, dan pendarahan kala buang air atau bahkan saat bercinta. Dan apabila virus itu menyerang ke area panggul, Anda akan mengalami nyeri luar biasa.
Karenanya, tak ada salahnya Anda melakukan
pencegahan dengan rutin melakukan pap smear dua tahun sekali dan lakukan vaksin HPV sedini
mungkin. Selain itu, pilih makanan sehat dan
bergizi terutama yang mengandung vitamin A, C,dan E.
Jangan sampai Anda harus menjalani pengobatan terapi radiasi, kemoterapi, hingga pengangkatan rahim,indung telur, atau jaringan sekitarnya.
Sumber:
waloetz.com